Penerjunan Terakhir Praka Marinir Zaenal: Gugur Saat Menanti Anak Pertama Lahir
Apa Kabar Salatiga — Penerjunan Terakhir Praka Marinir Suasana duka menyelimuti Korps Marinir TNI AL usai kabar gugurnya Prajurit Kepala (Praka) Marinir Zaenal Mutaqim dalam latihan terjun payung militer di daerah Malang, Jawa Timur. Kepergian Zaenal tidak hanya mengguncang rekan-rekan seangkatannya, namun juga meninggalkan luka mendalam bagi sang istri yang tengah hamil dan menantikan kelahiran anak pertama mereka.
Latihan terjun tersebut merupakan bagian dari agenda rutin penguatan kemampuan pasukan elit Marinir.
Penerjunan Terakhir Praka Marinir Antara Tugas dan Harapan Menjadi Ayah
Zaenal dikenal sebagai prajurit yang disiplin dan berdedikasi tinggi. Ia tetap mengikuti latihan meski keluarganya tengah menanti momen besar — kelahiran anak pertamanya yang diperkirakan akan lahir dalam beberapa pekan ke depan.
Dia sempat bilang ingin cepat pulang setelah latihan ini selesai.
Keputusan Zaenal untuk tetap menjalankan tugas hingga titik akhir mencerminkan semangat prajurit sejati, meski di hadapannya telah menanti peran baru sebagai seorang ayah.
Baca Juga: Trump Pamer Habisi Kapal-kapal di Dekat Venezuela, Klaim Setop Peredaran Narkoba
Istri Sempat Video Call Sebelum Latihan
Dia cuma bilang, ‘Doain ya, ini penerjunan terakhir sebelum cuti’. Saya nggak pernah nyangka itu jadi obrolan terakhir kami,” ujar Rani dengan suara bergetar.
Kini, di tengah kehamilannya, Rani harus menerima kenyataan pahit: menyambut kelahiran buah hati tanpa kehadiran suami di sisinya.
Upacara Militer dan Penghormatan Terakhir
Sejumlah perwira tinggi dan rekan-rekan satuan hadir memberikan penghormatan terakhir kepada sosok prajurit muda yang gugur saat menjalankan tugas.
Komandan Korps Marinir menyebut Zaenal sebagai simbol dedikasi tanpa batas.
Ia meninggal sebagai prajurit sejati. Keberaniannya akan menjadi teladan bagi generasi Marinir selanjutnya,” kata Komandan dalam pidatonya.
Warisan yang Tak Tergantikan
Meski telah tiada, sosok Zaenal akan hidup dalam kenangan keluarga dan institusi. Sang anak yang belum lahir akan mewarisi semangat dan keberanian seorang ayah yang gugur saat mengabdi pada negara
