PSMS Medan Melejit di Klasemen Grup Barat Usai Taklukkan Persiraja Banda Aceh – Putus Rekor Buruk Lawan
Apa Kabar Salatiga – PSMS Medan Melejit berhasil menunjukkan kebangkitan signifikan setelah menundukkan Persiraja Banda Aceh dengan skor tipis 1-0 dalam lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia (Pegadaian Championship 2025) di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang.
Kemenangan ini menjadi momen penting karena sekaligus memutus tren kurang menguntungkan PSMS setiap kali menghadapi Persiraja dalam beberapa pertemuan sebelumnya.
Kemenangan Tipis, Dampak Besar
Gol tunggal kemenangan PSMS tercipta pada menit ke-14 melalui aksi sayap kiri mereka, Rifal Lastori, yang berhasil merebut bola dari pertahanan Persiraja dan melepaskan tembakan keras yang tak mampu diantisipasi oleh kiper lawan.
Menariknya, tim Ayam Kinantan – julukan PSMS – harus melanjutkan pertandingan dengan 10 pemain setelah satu pemainnya diusir atau menerima kartu merah (atau kondisi kehilangan satu pemain) pada babak kedua. Meskipun dalam kondisi tertekan, mereka tetap mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir.
Rekor Lawan yang Akhirnya Berhenti
Secara statistik pertemuan 7 laga terakhir antara PSMS dan Persiraja menunjukkan bahwa PSMS selalu kesulitan menghadapi tim Banda Aceh tersebut: dari 7 pertandingan, PSMS hanya memenangkan satu laga, imbang tiga kali, dan kalah tiga kali.
Dengan kemenangan kali ini, PSMS bukan hanya meraih tiga poin tetapi juga memperbaiki rekor buruk mereka terhadap Persiraja. Momentum ini bisa menjadi titik balik penting dalam perjalanan mereka di grup.
Baca Juga: Penampakan Komet Lemmon Mendekati Bumi
PSMS Medan Melejit Pengaruh ke Klasemen dan Ambisi Lolos
Dengan tambahan tiga poin dari hasil ini, PSMS naik ke posisi kedua klasemen Grup Barat / Grup Grup Grup dan memperkuat peluang mereka untuk lolos ke fase selanjutnya.
Pelatih dan jajaran manajemen menyampaikan bahwa kemenangan ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan batu loncatan untuk menjaga konsistensi di laga-laga berikutnya. “Semoga tren kemenangan ini bisa kami pertahankan,” ujar asisten pelatih PSMS.
PSMS Medan Melejit Kunci Kemenangan dan Faktor Pengubah
Beberapa faktor yang menjadi pembeda dalam laga ini antara lain:
Penampilan kolektif: Meski bermain dengan 10 pemain di babak kedua, PSMS menunjukkan pertahanan yang disiplin dan mental yang kuat.
Efisiensi: Gol datang pada fase awal dan tim mampu memanfaatkan keunggulan dengan baik.
Motivasi tambahan: Kesadaran bahwa mereka harus memperbaiki catatan buruk melawan Persiraja memberikan tambahan semangat.
Taktik pelatih: Pengaturan dan instruksi yang tepat sehingga tim mampu menghadapi tekanan dari tim tamu.
Tantangan ke Depan
Walaupun kemenangan ini membawa optimisme, PSMS masih dihadapkan pada sejumlah tantangan:
Konsistensi: Menjaga performa agar tidak turun setelah kemenangan besar adalah kunci.
Kondisi pemain: Bermain dengan 10 pemain jelas menunjukkan tekanan fisik dan mental; pemulihan tim menjadi prioritas.
Target pertandingan berikutnya: Jadwal yang padat dan lawan yang siap meningkatkan performa berarti PSMS harus terus tingkatkan kualitas.
Penutup
Kemenangan 1-0 atas Persiraja menjadi momen krusial bagi PSMS Medan. Selain tiga poin yang diperoleh, yang tak kalah penting adalah penghentian rekor buruk melawan lawan spesifik dan naiknya posisi di klasemen Grup Barat. Jika tim Ayam Kinantan mampu mempertahankan momentum positif ini, peluang mereka untuk melaju lebih jauh dalam kompetisi terbuka lebar.




