Siswa SMPN 8 Salatiga Siswa Masih Dirawat, Diduga Usai Konsumsi Makanan MBG
Apa Kabar Salatiga – Siswa SMPN 8 Salatiga Suasana haru dan cemas masih menyelimuti keluarga siswa SMPN 8 Salatiga, menyusul kejadian dugaan keracunan makanan massal yang menimpa puluhan murid usai menyantap hidangan dari sebuah produk makanan ringan bermerek MBG. Beberapa siswa dilaporkan mengalami diare hingga lima kali sehari, muntah-muntah, dan lemas, dengan sebagian di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit hingga hari ini.
Kejadian ini mencuat ke publik setelah 20 lebih siswa mengalami gejala serupa hanya beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut saat istirahat sekolah, Senin (6/10). Sebagian besar korban adalah siswa kelas VII dan VIII yang membeli jajanan dari kantin sekolah.
Gejala Serius, Orang Tua Panik
Gejala diawali dengan sakit perut, diikuti oleh diare berkepanjangan dan muntah.
Anak saya sejak pulang sekolah langsung muntah dan buang air berkali-kali.
Sejumlah siswa juga mengeluh pusing dan lemas. Dokter yang menangani menyebut bahwa kondisi mereka mulai stabil, tetapi masih perlu observasi untuk menghindari komplikasi lanjutan.
Baca Juga: Satu Grup Ini Harapan Bek Irak Frans Putros bagi Timnas Indonesia
Produk MBG dalam Sorotan
Tim dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga telah mengambil sampel makanan, muntahan, dan feses pasien untuk diuji laboratorium.
Kami sedang menunggu hasil uji laboratorium
Meski belum ada konfirmasi resmi, pihak sekolah juga telah menghentikan penjualan makanan dari merek tersebut di lingkungan sekolah sebagai langkah pencegahan.
Siswa SMPN 8 Salatiga Respons Sekolah dan Pemerintah
Kepala SMPN 8 Salatiga, Budi Hartono, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini dan berjanji akan mengevaluasi sistem pengawasan makanan di sekolah.
Kami tidak ingin hal seperti ini terulang.
Ahli Gizi Ingatkan Pentingnya Keamanan Jajanan Anak
Anak-anak rentan terhadap kontaminasi makanan. Sekolah harus menjadi tempat yang aman secara gizi dan kesehatan, bukan hanya tempat belajar,” tegasnya.
Penutup: Waspada Sejak Dini, Cegah Korban Berikutnya
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengawasan ketat terhadap makanan di lingkungan sekolah, terutama di tingkat SD dan SMP.
Semoga insiden ini menjadi yang terakhir, dan menjadi awal dari perbaikan serius terhadap keamanan pangan di lingkungan pendidikan.






