Dior Dior Dior

Wali Kota Salatiga Gelar Welcome Dinner Delegasi Sambut Arkeolog Dunia

Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan didampingi istri, Retno Robby Hernawan, menggelar acara penyambutan para arkeolog dunia yang menghadiri Kongres Persatuan Internasional Ilmu Pengetahuan Prasejarah dan Protosejarah, dalam acara Welcome Dinner Mayor, di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, belum lama ini. (Foto : salatiga.go.id)
Dior

SALATIGA – Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan didampingi istri, Retno Robby Hernawan, menjamu para arkeolog dunia dalam acara Welcome Dinner Mayor, yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, belum lama ini.

Jamuan makan malam ini diselenggarakan sebagai bentuk sambutan hangat, kepada para peserta Kongres Persatuan Internasional Ilmu Pengetahuan Prasejarah dan Protosejarah atau International Union of Prehistoric and Protohistoric Sciences (UISPP) 2025 Congress, yang berasal dari 39 negara, dan istimewanya kongres ini untuk pertama kalinya digelar di Kota Salatiga.

Dior

Turut hadir pula oleh Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin, jajaran Forkopimda, para Asisten Sekda, serta seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah.

Suasana malam berlangsung akrab dan hangat, diawali dengan penampilan musik keroncong oleh Wong Pitoe Band yang memikat perhatian para tamu undangan.

Dalam sambutan pembukaannya, Wali Kota menyampaikan rasa bangga sekaligus sambutan hangat kepada seluruh tamu kehormatan.

Baca Juga:
Wali Kota Robby Paparkan Potensi Kota Salatiga dalam Jateng Travel Fair 2025

“Selamat malam dan selamat datang di kediaman resmi Wali Kota Salatiga. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menjadi tuan rumah Gala Dinner ini dan sekali lagi menyampaikan sambutan hangat kami kepada seluruh delegasi, panitia, dan peserta Kongres UISPP 2025 yang terhormat,” kata Robby.

Ia menegaskan bahwa perhelatan UISPP 2025 merupakan momen bersejarah bagi Salatiga, yang kini menjadi pusat perhatian dunia.

“Hari ini menandai momen luar biasa bagi kota kami (Salatiga-Red). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Salatiga menjadi pusat kongres dunia yang mempertemukan para cendekiawan, peneliti, dan tokoh budaya dari 39 negara. Ini bukan hanya perayaan sains, tetapi juga persahabatan, rasa ingin tahu bersama umat manusia tentang masa lalu dan harapannya untuk masa depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Robby berharap agar para delegasi dapat merasakan semangat harmoni, pendidikan, dan budaya yang menjadi ciri khas Kota Salatiga di mana perbedaan dirangkul sebagai kekuatan dan keragaman menjadi keindahan.

“Malam ini adalah momen untuk bersantai, berbagi cerita, dan menikmati cita rasa serta tradisi Indonesia bersama. Semoga malam ini mempererat ikatan kolaborasi dan mengingatkan kita bahwa di balik setiap penemuan, selalu ada persahabatan dan kebahagiaan bersama,” tutupnya seraya mengundang para tamu untuk menikmati hidangan yang telah disajikan.

Baca Juga:
Cak Imin Nilai Pemberdayaan Ekonomi Cegah Perempuan Jadi Korban Kekerasan

Selain menikmati sajian kuliner khas Indonesia, para tamu juga disuguhkan dengan penampilan seni budaya tradisional seperti Tari Edan-edanan, Tari Gambyong, dan Tari Jurit Ampil yang menambah semarak suasana.

Sebagai penutup, para delegasi berkesempatan meninjau produk-produk unggulan UMKM Kota Salatiga, berinteraksi langsung dengan para pelaku usaha lokal, serta menikmati pengalaman budaya dan ekonomi khas Salatiga sebelum kembali ke penginapan masing-masing.

Gelaran Welcome Dinner ini menjadi simbol keterbukaan Kota Salatiga terhadap dunia, sejalan dengan visi Wali Kota yaitu Salatiga BEDA Mendunia.

Dengan keramahan masyarakat dan kekayaan budayanya, Salatiga ingin meninggalkan kesan mendalam bagi setiap tamu yang hadir, sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi internasional di masa mendatang.

Untuk diketahui, Kongres UISPP 2025 di UKSW Salatiga, dibuka Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon.

Konferensi yang berlangsung 27 Oktober hingga 5 November 2025 ini, menjadi ajang akademik, sekaligus pertemuan peradaban, dialog antara masa lalu dan masa depan, yang melibatkan lebih dari 39 negara dan ratusan ilmuwan lintas disiplin dari arkeologi, paleontologi, genetika, geologi, hingga ilmu komputer dan seni rupa. (HS-08)

Dior